MongoDB adalah document-oriented database, dan bukan merupakan relational database atau biasa dikenal dengan nama NoSQL. Sebuah document-oriented database yang dimaksud ialah database yang menggantikan konsep "row" dengan model yang lebih fleksibel yaitu "document".
MongoDB dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai database pada umumnya, jadi selain fitur umum seperti create, read, update, dan delete data tersedia juga fitur unik yang tersedia diantaranya yaitu: Indexing, Aggregation, Special collection types, File storage.
Dalam tiap-tiap bagian tutorial yang akan saya buat kita akan mengenal konsep dasar dari MongoDB. Untuk langkah awal kita akan mengenal dasar seperti:
- Sebuah document adalah sama dengan row dari relational database
- Sebuah collection adalah sama dengan table
- Database collection
Document
Document bisa dikatakan sebagai jantungnya MongoDB. Representasi dari dari sebuah document bervariasi untuk setiap bahasa pemrograman. Untuk contohnya, dalam JavaScript sebuah document direpresentasikan sebagai object:
{"show" : "Hello, world!"}
Contoh object diatas berisi sebuah key, "show" dengan nilai yaitu "Hello, world!". Dari contoh object diatas hanya memiliki single key/value, tentunya kita bisa memiliki banyak pasangan key/value dengan memisahkannya menggunakan tanda koma (,):
{"show" : "Hello, world!", "foo" : 3}
Perlu untuk diketahui bahwa document-object disini bersifat case-sensitive jadi perlu untuk lebih teliti saat membuatnya.Collection
Collection adalah grup dari kumpulan document. Jika sebuah document MongoDB dianalogikan sebagai sebuah "row" dalam relasional database, maka collection dapat juga dianalogikan sebagai table dalam relasional database.
Collection memiliki dynamic schema, yang berarti kalau document dalam sebuah collection dapat memiliki bentuk yang berbeda, misalnya:
Document diatas dapat disimpan dalam sebuah collection, dan juga document tersebut bisa memiliki type data yang berbeda pula seperti contoh diatas yang terdiri dari string dan integer. Disamping itu, Collection mendukung format Subcollection yang dapat menjadikan data collection lebih terstruktur.
{"greeting" : "Hello, world!"}
{"foo" : 5}
Database
MongoDB mengelompokkan collection ke dalam database. Sebuah database memiliki "permission" tersendiri dan setiap database disimpan menjadi bentuk file didalam disk. MongoDB sudah memiliki beberapa database yang telah tersedia secara default sehingga kita tidak bisa membuat nama database yang sama yaitu: admin, local, config. Ketiga database itu bisa dikatakan sebagai database special karena berisikan informasi dari pengoperasian MongoDB.
Itulah beberapa penjelasan dari dasar MongoDB. Masih banyak lagi fitur yang bisa diketahui dengan langsung mencobanya ataupun memeriksa berbagai macam fitur dan fungsi melalui official documentasi dari MongoDB.
Part 1: Tutorial MongoDB: Pengenalan MongoDB - Part 1
Part 2: Tutorial MongoDB: Mengoperasikan MongoDB - Part 2
Part 3: Tutorial MongoDB: Tipe Data MongoDB - Part 3
Part 4: Tutorial MongoDB: Tipe Data MongoDB (Tambahan) - Part 4
Part 5: Tutorial MongoDB: Dasar MongoDB Shell - Part 5
Part 6: Tutorial MongoDB: Operasi CRUD - Part 6
Itulah beberapa penjelasan dari dasar MongoDB. Masih banyak lagi fitur yang bisa diketahui dengan langsung mencobanya ataupun memeriksa berbagai macam fitur dan fungsi melalui official documentasi dari MongoDB.
Part 1: Tutorial MongoDB: Pengenalan MongoDB - Part 1
Part 2: Tutorial MongoDB: Mengoperasikan MongoDB - Part 2
Part 3: Tutorial MongoDB: Tipe Data MongoDB - Part 3
Part 4: Tutorial MongoDB: Tipe Data MongoDB (Tambahan) - Part 4
Part 5: Tutorial MongoDB: Dasar MongoDB Shell - Part 5
Part 6: Tutorial MongoDB: Operasi CRUD - Part 6
0 comments:
Post a Comment