WHAT'S NEW?
Loading...

Beragam upaya terbaik telah Google lakukan, namun fragmentasi tetap menjadi masalah besar untuk Android dan mengakibatkan distribusi Android tidak terlihat berkembang dan merata. Selama bertahun-tahun, Google telah membuat beberapa bagian dari OS Android  menjadi modular untuk memungkinkan pembaruan yang lebih cepat. 

Meskipun Samsung dan beberapa produsen perangkat lainnya sekarang merilis versi Android terbaru untuk perangkat mereka lebih cepat dari sebelumnya, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan. Tidak heran Google telah membuat lebih sulit untuk melihat angka distribusi Android dan sekarang meng-update angka distribusi tersebut dengan frekuensi yang lebih rendah. Google sekarang telah mempublikasikan statistik distribusi terbaru untuk periode hingga 30 Mei 2023, yang menunjukkan pertumbuhan stabil dari Android 13.

Pada angka yang diterbitkan pada awal April 2023, Android 13 digunakan oleh 12% perangkat Android. Dalam dua bulan sejak itu, pangsa OS tersebut melonjak menjadi 15% (sumber: Mishaal Rahman). Namun pertumbuhan ini belum cukup untuk melampaui Android 12 meskipun pangsa Android 12 mengalami penurunan dari 16,5% menjadi 16,3%. Dengan hampir semua perangkat flagship dari Samsung dan produsen perangkat lainnya kini menggunakan Android 13, kecepatan adopsinya akan terus melambat.

Android 11 tetap menjadi versi paling populer dari OS, dengan pangsa 23,1%, turun dari 23,5% pada April 2023. OS Android versi ini dirilis pada September 2020 dan masih digunakan di sebagian besar perangkat Android, hampir 2,5 tahun setelah dirilis. Jika dilihat dari segi ini, dapat terlihat sejauh mana masalah fragmentasi yang tidak bagus di Android.

Yang lebih buruk lagi, Android 10, yang dirilis pada tahun 2019, merupakan rilis kedua paling populer dari OS ini dan masih digunakan oleh 17,8% perangkat. Ini merupakan penurunan sedikit dari 18,5% pada April 2023. Mengingat bahwa perangkat dengan Android 11 atau versi yang lebih lama sudah mencapai akhir masa pakainya, pangsa perangkat tersebut akan tetap stagnan atau perlahan menurun seiring dengan penggantian perlahan oleh perangkat baru.

Angka distribusi Android ini bisa saja menjadi lebih menyedihkan dalam beberapa bulan ke depan ketika Android 14 diluncurkan.

Kalau kalian sendiri masih setia pakai OS Android versi lawas atau selalu mengutamakan update terbaru?


Sumber: androidpolice

Headline image: androidpolice.com


Kita tau ada banyak versi yg disediakan untuk menginstall NodeJS. Tentu kita tidak perlu menggunakan semua versi yg tersedia, tetapi ada kasus dimana beberapa aplikasi yg kita buat ataupun yg kita handle harus dan masih menggunakan versi tertentu.


Dengan kasus demikian, kita bisa manfaatkan Node Version Manager (NVM) yg merupakan bash script sederhana untuk memudahkan pengguna mengelola beberapa versi NodeJS. Dengan NVM ini memungkinkan kita menginstall beberapa versi sekaligus.

Install NVM (Node Version Manager) di Linux

Untuk menginstall NVM di Linux, kita dapat menggunakan script installasi yg sudah disediakan.

$ curl -o- https://raw.githubusercontent.com/nvm-sh/nvm/v0.39.3/install.sh | bash
OR
$ wget -qO- https://raw.githubusercontent.com/nvm-sh/nvm/v0.39.3/install.sh | bash

Perintah tersebut akan melakukan proses cloning repository ke ~/.nvm direktori di home dan kemudian menyarankan pengguna untuk menambahkan command ke shell startup script seperti ~/.bashrc dll. Copy dan paste semua perintah dibawah ini di terminal dan kemudian tekan Enter.

export NVM_DIR="$([ -z "${XDG_CONFIG_HOME-}" ] && printf %s "${HOME}/.nvm" || printf %s "${XDG_CONFIG_HOME}/nvm")"
[ -s "$NVM_DIR/nvm.sh" ] && \. "$NVM_DIR/nvm.sh" # This loads nvm

Setelah proses di atas selesai di lakukan, jalankan perintah berikut dan kemudian restart terminal

$ source ~/.bashrc
OR
$ source ~/.profile

Kemudian buka kembali terminal dan jalankan perintah berikut untuk memastikan kalau NVM benar sudah terinstall

$ nvm -v

Install Beberapa Versi Node.js 

Setelah NVM berhasil terinstall, langkah selanjutnya adalah mendownload NodeJS. Caranya cukup mudah dengan perintah berikut akan mendownload NodeJS versi terbaru

$ nvm install node

Dimisalkan kalian ingin menginstall versi yg spesifik, cukup berikan versi yg diinginkan untuk di install

$ nvm install 20.8.1

Dan untuk melihat versi yang aktif, jalankan perintah berikut

$ node -v
$ npm -v

Menampilkan List Node.js

Untuk melihat semua versi yg terinstall, cukup jalankan perintah berikut

$ nvm ls

   v16.13.0
   v16.16.0
   v18.6.0
-> v18.14.1
default -> lts/* (-> v18.14.1)
iojs -> N/A (default)
unstable -> N/A (default)
node -> stable (-> v18.14.1) (default)
stable -> 18.14 (-> v18.14.1) (default)
lts/* -> lts/hydrogen (-> v18.14.1)
lts/argon -> v4.9.1 (-> N/A)
lts/boron -> v6.17.1 (-> N/A)

lts/carbon -> v8.17.0 (-> N/A)
lts/dubnium -> v10.24.1 (-> N/A)
lts/erbium -> v12.22.12 (-> N/A)
lts/fermium -> v14.21.3 (-> N/A)
lts/gallium -> v16.19.1 (-> N/A)
lts/hydrogen -> v18.14.1

Tanda panah -> v18.14.1 menandakan versi yg sedang aktif sebagai default.

Menentukan Versi NodeJS Untuk Terminal

Ketika kita ingin menggunakan beberapa versi berbeda sekaligus, bisa kita lakukan dengan menjalankan beberapa terminal yg mana masing-masing kita tentukan versi NodeJS yg akan digunakan pada terminal nya. Misal:

------------ Terminal 1 ------------
$ cd ~/projects/backend
$ nvm use 18.0.0
$ node -v

------------ Terminal 2 ------------
$ cd ~/projects/frontend
$ nvm use 20.0.0
$ node -v

Mengaktifkan Versi Default Node.js

Dan jika kalian ingin menentukan versi default yg akan digunakan, cukup jalankan perintah berikut

$ nvm alias default 18.14.1

Itulah beberapa cara sederhana dalam mengelola beberapa versi NodeJS menggunakan NVM, dan juga kita tidak perlu menggunakan sudo sama sekali. Dan jika kalian ingin tau lebih banyak dengan opsi yg disediakan, bisa kalian lihat melalui perintah nvm --help atau langsung mengunjungi repository nya: NVM Github.


Headline image: github.com

Tidak diragukan lagi bahwa VS Code adalah salah satu text editor yg populer saat ini. Tidak seperti Vim yang legendaris, VS Code tidak mengharuskan kita untuk melakukan konfigurasi yg rumit tetapi kita diberikan banyak fitur menarik.

VS Code menyediakan banyak tombol Shortcuts yg bermanfaat utk kita dalam melakukan development dan dapat meningkatkan flow kerja kita, karena dengan Shortcuts dapat membantu mempercepat alur kerja tanpa harus menggunakan mouse. Meski begitu, kita harus bisa membiasakan diri menggunakannya agar secara otomatis kita bisa menghafal Shortcuts tersebut.

Berikut ini beberapa VS Code Keyboard Shortcuts yg bermanfaat, diantaranya:


1. Menampilkan Semua Commands

Windows/Linux macOS
CTRL + SHIFT + P or F1 SHIFT + ⌘ + P or F1

Ini adalah shortcut yang paling berguna, shortcut ini membuka Command Palette yang menyediakan akses ke semua fungsionalitas VS Code.
command palette (itfoss.com)

Pada Command Palette ini kita bisa melakukah hal seperti membuat file baru, membuka pengaturan, mengubah tema, dan melihat semua Shortcuts.

2. Split VS Code Editor Secara Vertical dan Horizontal


Windows/Linux macOS
CTRL + \ ⌘ + \


Yg satu ini cukup membantu bagi kita yg tidak menggunakan multiple-monitor, karena dengan hanya 1 monitor saja kita masih bisa melihat file berbeda dalam 1 tampilan, baik secara horizontal maupun vertical.


split editor (itfoss.com)

Dan kalaupun kita mau berganti fokus, kita juga bisa lakukan melalui Shortcuts.


Windows/Linux macOS
CTRL + 1/2/3 ⌘ + 1/2/3
CTRL + K CTRL + ←/→ ⌘ + K ⌘ + ←/→


3. Menampilkan Integrated Terminal


Windows/Linux macOS
CTRL + ` ⌘ + `

Integrated terminal adalah fitur yang sangat membantu yang memungkinkan kita menjalankan perintah dengan cepat tanpa harus berpindah jendela. Untuk menyembunyikan/memunculkan terminal di editor, shortcut ini tentu sangat berguna.

integrated terminal (itfoss.com)

Jika shortcut tersebut sulit dijangkau, kita juga bisa lakukan melalui command palette.

toggle terminal (itfoss.com)

4. Go To File

Windows/Linux macOS
CTRL + P ⌘ + P

Dimisalkan project kita sudah cukup besar, tentu mencari file cukup sulit. Oleh karena itu, kita bisa manfaatkan Shortcut utk mencari file yg ingin kita buka hanya dengan bantuan shortcut.

open file (itfoss.com)

5. Toggle Comment

Windows/Linux macOS
CTRL + / ⌘ + /

Jika kita ingin dengan mudah menambahkan komentar pada kode, kita bisa lakukan dengan bantuan shortcut yg mana juga mendukung utk menambahkan komentar dalam mode block ataupun single kode.

comment code (itfoss.com)
6. Find And Replace

Windows/Linux macOS
CTRL + F ⌘ + F
CTRL + H ⌥ + ⌘ + F

Dan yg terakhir, mencari dan mengganti text secara bersamaan. Situasi ini tentu tidak jarang diperlukan, dimana kita ingin mengganti nama variabel sebagai contoh. Hal ini dapat dilakukan melalui shortcut yg sudah disediakan. Bahkan juga fitur ini dapat mengganti text bukan hanya pada 1 file saja, melainkan beberapa file sekaligus.

find & replace (itfoss.com)

Itulah beberapa Shortcuts bermanfaat yg dapat kita gunakan dalam proses membantu meningkatkan menjadi lebih produktif dan meningkatkan flow kerja kita. Masih banyak Shortcuts lainnya yg mungkin bisa kalian gunakan, tapi beberapa diantaranya di atas adalah yg umum digunakan pada sebagian Developer.




Headline image: crio.do

headline

Sering kali kita lihat screenshot seperti gambar diatas, terminal yang menampilkan informasi CPU dan Linux yang dipakai menggunakan ASCII. Ini bukanlah hal baru, tapi mungkin bagi sebagian orang masih belum mengetahuinya.


Ada beberapa tools terkait yang bisa digunakan, seperti neofetch, cpufetch dan screenfetch, tapi pada artike lini saya akan menggunakan screenfetch.


Tools ini menampilkan informasi yaitu:

  • Versi Linux
  • System Model
  • Kernel
  • Uptime
  • Packages
  • Versi Shell
  • Resolusi Layar
  • Desktop Environment
  • Windows Manager
  • Tema dan Ikon
  • Terminal
  • CPU, GPU dan informasi RAM

Tujuan dari tools ini sebenarnya hanya untuk berbagi informasi seperti Linux, tema dan ikon yang dipakai beserta informasi sistem melalui sebuah screenshot yang akan diberikan kepada user disebuah grup ataupun forum.


INSTALL SCREENFETCH

Installasi bisa dilakukan melalui package manager pada beragam Linux, nama package sepertinya sama meskipun berbeda distribusi, seperti contoh perintah berikut install screenfetch di Ubuntu dan ArchLinux.

$ sudo pacman -Sy screenfetch (archlinux)
$ sudo apt-get install screenfetch (debian/ubuntu)

Untuk menggunakannya tidaklah sulit, cukup jalankan perintah dibawah untuk mengambil screenshot atau kalian bisa tetap menggunakan keyboard screenshot secara manual.

$ screenfetch -s

Selamat mencoba dan jangan lupa tinggalkan komentar jika ada tool lain yang mungkin lebih menarik.

headline

Aplikasi disain animasi 2D Enve adalah salah satu aplikasi yang cukup menarik. Meskipun disain animasi 3D sudah cukup umum dan makin banyak digunakan seiring dengan perangkat keras dengan teknologi yang makin canggih, namun disain animasi 2D masih banyak disukai bagi sebagian disainer.


Aplikasi ini sudah mendukung cross-platform sehingga memudahkan pengguna yang suka berganti OS, baik Linux, macOS maupun Windows. Dan juga aplikasi ini Open Source yang menjadi nilai penting karena kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk menggunakannya.

 

maurycyliebner.github.io

Fitur utama dari aplikasi ini diantaranya yaitu:

  • Timeline animation
  • Mendukung beragam obyek seperti curve, ellipse, rectangle, text dll
  • Dukungan multiple scene per proyek
  • Import gambar, video dan audio

Ingin melihat cara penggunaanya? Sudah ada official video dari Enve yang mendemonstrasikan cara membuat sebuah intro.

Kalian bisa langsung lihat kumpulan video yang sudah disediakan oleh Youtube Enve. Ada banyak video yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran membuat animasi 2D.


INSTALL ENVE

Installasi aplikasi ini tidak sulit, cukup download file AppImage dan berikan execute permission dan langsung bisa dijalankan. Download Enve.


Bagi kalian yang berfrofesi sebagai disainer, aplikasi ini bisa menjadi alternatif atau bahkan sebagai aplikasi utama untuk membuat animasi, selamat mencoba.


Headline image: Enve

headline


Menggunakan MySQL Database Server tidak jarang kita temui error yang entah kenapa itu terjadi misalnya seperti MySQL 1045 Error Access Denied. Yang menjadi alasan sulit diatasi mungkin karena pesan yang tidak kita perhatikan secara detail sehingga menjadi sulit untuk diatasi.


MySQL menggunakan kode unik untuk merujuk pada error tertentu, jadi sebenarnya bisa kita lihat langsung didokumentasi resminya. Seperti contoh di atas kode 1045 mungkin kalian pernah alami atau saat ini mengalaminya. Mari kita lihat beberapa hal pemicu error tersebut.


1. Terhubung ke Host yang salah

[dev@server]# mysql -u root -p12345
mysql: [Warning] Using a password on the command line interface can be insecure.
ERROR 1045 (28000): Access denied for user 'root'@'localhost' (using password: YES)

Jika tidak secara spesifik terhubung ke host tertentu (-h flag), MySQL client akan mencoba akses ke localhost yang mungkin sebenarnya kita ingin akses ke host lain. Jadi perlu kita cek kembali akses yang ingin kita gunakan.

[dev@server]# mysql -u root -p12345 -h -P 3306

2. User tidak ditemukan

[dev@server]# mysql -u newuser -p12345 -h localhost
mysql: [Warning] Using a password on the command line interface can be insecure.
ERROR 1045 (28000): Access denied for user 'newuser'@'localhost' (using password: YES)

Pastikan user yang digunakan ada tersimpan didalam tabel user. Jika tidak ditemukan, bisa kita buat dulu user tersebut. Bisa dibilang menggunakan non-root user adalah best practice dan jangan dibiasakan menggunakan root user.

mysql> SELECT User FROM mysql.user WHERE User='newuser';
Empty set (0.00 sec)

mysql> CREATE USER 'newuser'@'localhost' IDENTIFIED BY 'sekret';
Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)

3. Client tidak ada permission access

[dev@server]# mysql -u newuser -p12345
mysql: [Warning] Using a password on the command line interface can be insecure.
ERROR 1045 (28000): Access denied for user 'newuser'@'localhost' (using password: YES)

Bisa kita cek informasinya melalui perintah berikut ini:

dsini

mysql> SELECT Host, User FROM mysql.user WHERE User='newuser';
+-------------+-------------+
| Host        | User        |
+-------------+-------------+
| 172.17.0.1 | newuser     |
+-------------+-------------+
1 row in set (0.00 sec)

Lalu kita bisa lihat dari IP mana client mencoba akses ke database.

[dev@server]# ip address | grep inet | grep -v inet6
inet 127.0.0.1/8 scope host lo
inet 172.17.0.20/24 brd 172.17.0.255 scope global dynamic wlp3s0

Untuk mengatasi ini cukup tentukan IP yang kita gunakan di client, atau cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan tanda '%' yang otomatis akan memperbolehkan akses dari segala IP.

mysql> CREATE USER 'newuser'@'%' IDENTIFIED BY '12345';
Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)

4. Password salah

Hal ini mungkin saja terjadi, kita lupa password atau kita sudah ganti password dan tidak mengingat password yang baru. Cara mengeceknya cukup mudah, pastikan kolom forgotten sama dengan kolom authentication_string, dan pastikan juga password yang kita gunakan sudah benar untuk user dan host yang sesuai.

mysql> SELECT authentication_string, PASSWORD('123456') FROM mysql.user WHERE User='newuser';
+-------------------------------------------+---------------------------+
| authentication_string             | PASSWORD('123456')                |
+-------------------------------------------+---------------------------+
| *827CCB0EEA8A706C4C34A16891F84E7B | *E10ADC3949BA59ABBE56E057F20F883E |
| *827CCB0EEA8A706C4C34A16891F84E7B | *E10ADC3949BA59ABBE56E057F20F883E |
+-------------+-------------+-------------------------------------------+
2 rows in set, 1 warning (0.00 sec)

Mudahnya, kita bisa ganti password langsung dengan perintah berikut:

mysql> set password for 'newuser'@'%' = 'abc123';
Empty set (0.00 sec)

5. Symbol pada password di Convert

Ini pernah saya alami, ternyata kendala ada di terminal yang digunakan, password otomatis dikonversi oleh Bash. Untuk mengatasinya, gunakan passwrod dalam tanda petik (').

[dev@server]# mysql -u newuser -pstrong!pas$word
mysql: [Warning] Using a password on the command line interface can be insecure.
ERROR 1045 (28000): Access denied for user 'nonexistant'@'localhost' (using password: YES)

[dev@server]# mysql -u newuser -p'strong!pas$word'
mysql: [Warning] Using a password on the command line interface can be insecure
...
mysql>


Jika kalian tidak punya akses sama sekali ke dalam MySQL shell, berikut ini beberapa langkah yang bisa digunakan untuk mengatasinya.

  • Matikan service MySQL
  • Modifikasi my.cnf dan tambahkan skip-grant-tables dibawah [mysqld]. Pada MySQL versi 8.x, efek dari config tersebut sudah otomatis berjalan (hanya berlaku untuk localhost)
  • Nyalakan kembali service MySQL
  • Akses dengan user root: mysql -u root -h localhost
  • Ganti password dengan yang baru: UPDATE mysql.user SET authentication_string=PASSWORD(‘abc123’) WHERE User=’root’ and Host=’localhost’;
  • Matikan service MySQL
  • Hapus skip-grant-tables dari [mysqld] (jika kalian tambahkan sebelumnya)
  • Nyalakan kembali MySQL

Dengan begitu kita sudah bisa kembali mendapatkan akses ke MySQL dengan user root. Itulah beberapa kendala dan cara menangani masalah yang terkait dengan MySQL 1045 Error Access Denied. Semoga dapat membantu kalian, selamat mencoba dan jangan lupa berikan komentar jika masih terkendala.


Sumber: percona

Headline image: kinsta

 

headline


Managemen partisi pada Linux sudah menjadi hal wajib yang perlu diketahui penggunanya. Terkadang sering kita temukan unused partisi dengan size yang cukup besar dan terabaikan, umumnya merupakan hasil dari penggunaan Live USB installer.


Pada artikel ini, saya akan memberikan cara menghapus partisi di Linux menggunakan terminal. Kenapa terminal? Karena mayoritas Distro Linux sudah memiliki tool fdisk secara default dan kita akan menggunakan tool tersebut.


Hal pertama yang perlu kita tahu tentunya partisi mana yang ingin kita hapus, untuk mengecek itu melalui terminal, cukup jalankan perintah berikut:

$ sudo fdisk -l

Perintah di atas akan menampilkan semua drive dan partisi pada komputer. Sebagai contoh merujuk pada gambar dibawah:

 

itsfoss.com

Device yang ada didalam sistem adalah /sdb dan memiliki 2 partisi, sdb1 dan sdb2. Perlu diketahui kemungkinan bahwa hasil contoh di atas akan berbeda dengan hasil dari komputer/laptop kalian, bisa saja /sda ataupun /sdc. Selanjutnya kita akan mulai menggunakan command mode dari tool fdisk, jalankan perintah berikut:

$ sudo fdisk /dev/sdb

Lalu ketik p dan tekan Enter untuk melihat informasi partisi dan mengkonfimasi device terpilih yaitu /sdb. Jika kalian salah memilih device, cukup tekan q untuk keluar dan jalankan kembali perintah di atas.

Untuk menghapus partisi, ketik d dan otomatis akan muncul pilihan nomor partisi.

 

itsfoss.com

Misalkan kita ingin menghapus partisi nomor dua, maka kita cukup ketik angka 2 dan tekan Enter. Jika berhasil maka akan muncul pesan "Partision 2 has been deleted", namun partisi itu belum benar-benar terhapus. Fdisk masih butuh satu tahapan lagi untuk mengkonfirmasi perubahan tersebut. Tekan w dan Enter untuk mengkonfirmasinya. Jika berhasil maka hasil yang didapat seperti pada contoh gambar dibawah ini:

 

itsfoss.com
Langkah terakhir adalah mengecek kembali hasilnya melalui perintah berikut:

$ sudo fdisk -l /dev/sdb

Hasil yang muncul tentunya tidak ada lagi partisi /sdb2 yang menandakan proses hapus partisi berhasil.


Sebenarnya cukup mudah menggunakan tool terminal semacam fdisk, hanya yang perlu diperhatikan adalah mengetahui partisi mana yang akan kita hapus. Jika kalian lebih nyaman menggunakan GUI seperti GParted itu juga cukup baik, hanya saja mengetahui perintah-perintah terminal seperti contoh tutorial ini akan sangat membantu jika nantinya kita dihadapi masalah terkait GUI yang kita gunakan.


Demikian tutorial kali ini, dan selamat mencoba.


Sumber: itsfoss

Headline image: phoenixnap

headline


Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan aplikasi chatting baru yaitu Signal, terkait dengan pembaharuan privacy policy dari WhatsApp. Bagi sebagian orang pembaharuan ini merugikan pengguna karena dianggap tidak mengedepankan privasi pengguna sehingga banyak yang mulai beralih ke applikasi chatting lain seperti Signal.

 

Berdasarkan kondisi tersebut, Signal menjadi populer hanya dalam waktu singkat, terlebih lagi dukungannya pada beragam OS yang tidak hanya untuk aplikasi handphone.


Signal mendukung OS Linux, sehingga memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi melalui komputer ataupun laptop. Adapun cara installnya cukup mudah, dan distro linux yang didukung juga beragam.


1. INSTALL SIGNAL DI UBUNTU

$ sudo snap install signal-desktop

2. INSTALL SIGNAL VIA APT (UBUNTU)

$ wget -O- https://updates.signal.org/desktop/apt/keys.asc | sudo apt-key add -

$ echo "deb [arch=amd64] https://updates.signal.org/desktop/apt xenial main" | sudo tee -a /etc/apt/sources.list.d/signal-xenial.list

$ sudo apt update && sudo apt install signal-desktop

3. INSTALL SIGNAL DI ARCHLINUX/MANJARO

Untuk ArchLinux dan turunannya, package tersedia melalui AUR.

$ yay -S signald

Setelah proses installasi selesai, sama seperti installasi aplikasi linux pada umumnya, akan muncul icon baru pada dikategori internet ataupun chat.


Saya pribadi sudah menggunakan Signal baik di handphone maupun di Laptop saya yang menggunakan ArchLinux, sampai saat ini tidak ada kendala yang saya temukan. Selamat mencoba.


Sumber: itsfoss

Headline image: signal